Kamu Pasti Gak Tahu! 5 Fakta Menarik Pahlawan Bayern Munich, Kingsley Coman

BACA JUGA

dinasti

Football5star.com, Indonesia – Kingsley Coman jadi penghancur harapan publik Paris untuk bisa raih gelar juara Liga Champions untuk kali pertama. Golnya di menit ke-59 menerima umpan dari Joshua Kimmich membuat Bayern Munich sukses kalahkan PSG di final Liga Champions yang berlangsung di Stadion Da Luz, Senin (24/8/2020).

Gol sundulan Coman mengantarkan Bayern Munich menyamai jumlah gelar Liverpool di Liga Champions yakni sebanyak 6 trophy. Sebelum laga final berlangsung, pemain 24 tahun tersebut mengaku sudah sangat siap bertarung melawan mantan klubnya tersebut.

Ya, PSG adalah klub kedua di karier masa kecil Coman. Setelah sempat menimba ilmu di akademi Sénart-Moissy pada 2002, Coman pindah ke akademi PSG pada 2004. Cukup lama, Coman menimba ilmu di akademi PSG. Pada 2013, ia promosi ke tim B.

Namun perfomancenya dianggap tak moncer bersama klub kaya Paris tersebut. Ia pun dijual ke Juventus. Sayangnya di raksas Serie A itu, potensi Coman pun belum terlalu terlihat. Baru setelah jadi pemain pinjaman di Bayern Munich pada 2015, Coman mulai menarik perhatian banyak pihak.

Selain pernah membela PSG, apa saja fakta menarik dari pahlawan Bayern Munich tersebut? Berikut ulasannya:

Dijuluki si Roket

Gaya permainan Coman yang selalu menyisir dari sisi sayap pertahanan lawan membuatnya mendapat julukan si Roket. Hal itu lantaran kecepatannya menggiring bola meninggalkan pemain lawan. Dikutip dari richathletes.com, sejak kecil ayah Coman selalu mengajak berlati lari.

@ChampionsLeague Kingsley Coman bayern munich psg

Selain mendapat julukan si Roket, sejumlah penggemarnya juga menjulukinya the Moped merujuk pada postur tubuhnya yang kurus namun sangat cepat ketika berliri. Mirip dengan jenis sepeda motor jenis Honda Hobbit PA 50/Camino.

Tersandung kasus KDRT

Nama Coman sempat jadi pusat perhatian saat dirinya dituding melakukan tindakan kekerasan kepada pasangannya, model Sephora Goignan. Awalnya Coman membantah telah melakukan kekerasan.

Namun pada 2017, ia mengaku bersalah dan hubungannya dengan Goignan berakhir. Padahal keduanya sudah dianugrahi seorang putri cantik, Leyana. Atas kasus kekerasan itu sendiri, Coman dijatuhi hukuman denda 5000 euro.

Hampir pensiun dini

Nasib buruk kembali dialami Coman satu tahun setelah kasus KDRT yang menimpanya. Mengalami cedera engkel yang tak kunjung sembuh, Coman sempat frustasi dan ingin mengakhiri kariernya di sepak bola.

Cedera engkel memang jadi momok bagi Coman. Ia sempat dua kali menjalani operasi cedera engkel dengan yang terakhir membuatnya absen di Piala Dunia 2018.

“Jika kaki saya tidak dirancang untuk kehidupan ini sebagai pesepak bola, maka berarti saya harus mencari kehidupan yang lain.” ucap Coman saat itu.

Tak suka dengan Ibrahimovic

Saat masih menjadi pemain muda di PSG, Coman memiliki pengalaman kurang mengenakkan, utamanya saat Zlatan Ibrahimovic bermain di klub tersebut pada 2012. Coman secara terang-terangan menyebut bahwa sosok Ibrahimovic sangat egois.

Zlatan Ibrahimovic Ternyata Membenci Edinson Cavani

Menurut Coman, hubungannya dengan Ibrahimovic sebatas hubungan profesional, tidak lebih. Hal itu lantaran Ibra bukan tipikal pemain senior yang senang kepada pemain muda.

“Ia bukan tipe pemain yang mendekati pemain muda dan memberi mereka saran. Ia hanya peduli pada dirinya sendiri.” ucapnya.

Pep Guardiola idolanya

Saat pindah ke Bayern Munich pada 2015, karier Coman mulai menanjak. Hal itu tak lepas dari tangan dingin seorang Pep Guardiola. Coman sendiri mengakui bahwa sosok Pep adalah pelatih idolanya.

“Dia adalah pelatih terbaik di dunia menurut saya. Saya telah berkembang dengan baik di bawah Pep Guardiola. Saya telah banyak diberi kepercayaan oleh Pep untuk menunjukkan penampilan terbaik,” kata Kingsley Coman.

[better-ads type=’banner’ banner=’156436′ ]

More From Author

Berita Terbaru