Football5star.com, Indonesia – Masih ingat Ludovic Giuly? Dia adalah winger Prancis yang cukup sukses di Barcelona. Sayangnya, sang pemain jadi ‘korban’ pertama Lionel Messi di Camp Nou.
Giuly membela Barcelona pada 2004-2007. Ia memenangi 2 gelar La Liga, 2 Piala Super Spanyol dan 1 Liga Champions. Bersama Ronaldinho dan Samuel Eto’o, ketiganya jadi trio maut Barcelona.
Di era tersebut, Pelatih Frank Rijkaard mulai memberi kesempatan kepada Messi untuk latihan bersama tim utama. Dan pada akhirnya, pemain asal Argentina tersebut menyingkirkan Giuly dari tim utama Barcelona.
“Messi baru berusia 16 tahun, tapi ia sudah mempermainkan kami semua di sesi latihan. Pemain Barca “menendanginya” di semua tempat agar tak dipermainkan oleh bocah ini, tapi ia tak mengucapkan apapun. Ia terus bermain,” kenang Giuly seperti dilansir Sport.
“Setiap pergerakannya berbahaya. Sulit dipercaya. Ia bisa mengelabuhi empat pemain terakhir dan mencetak gol. Meskipun tim memasang empat bek tetap gugup. Mereka kesulitan menghentikannya, dan dia terus melaju. Dia seperti alien. Dia membunuh kami semua,” ucapnya.
Setelah sadar bahwa dirinya jadi “korban” Messi, Giuly kemudian memutuskan pindah. Ia melanjutkan kariernya di AS Roma, Paris Saint-Germain, AS Monaco, Lorient dan Monts d’Or Azergues.
Ia gantung sepatu pada 2015. Sepanjang kariernya, Giuly mencatatkan 755 pertandingan di level klub dengan torehan 171 gol. Di Timnas Prancis ia memiliki 17 caps dan 3 gol.
Kabar Terbaru Giuly
Setelah gantung sepatu, Giuly tak jauh-jauh dari sepak bola. Ia menjadi asisten pelatih untuk tim Monaco B.
Tak hanya itu, Giuly diangkat oleh federasi sepak bola Prancis untuk menjadi duta Ligue 1. Ia menjalankan tugasnya bersama Frederic Dehu, Jean-Pierre Papin, Pedro Miguel Pauleta dan Mikael Silvestre.
Sebagai duta, tugas Giuly adalah mempromosikan Ligue 1 Prancis yang selama ini kalah tenar dengan Liga Inggris, Serie A Italia dan La Liga Spanyol.
Giuly juga dalam beberapa kesempatan bicara di media soal mantan-mantan klubnya, termasuk PSG. Ia percaya klub kaya Prancis itu bisa menjuarai Liga Champions musim ini bersama Neymar.
“Ketika Anda berada di level Neymar, Anda selalu ingin berada di posisi memenangi Liga Champions tiap tahunnya. PSG bisa memenangi Liga Champions,” kata Giuly.
“Apa yang membuat saya optimistis adalah fakta bahwa Neymar mulai menunjukkan performa terbaiknya. Kita tak pernah melihat performa itu selama dia di Paris,” lanjutnya.
