Julian Nagelsmann Ternyata Anak Seorang Agen Rahasia

BACA JUGA

Football5Star.net, Indonesia – Julian Nagelsmann, pelatih timnas Jerman, baru-baru ini mengungkapkan sebuah rahasia keluarganya. Menurut dia, ayahnya, Erwin Nagelsmann, adalah seorang agen rahasia yang bekerja untuk Bundesnachrichtendienst, Dinas Rahasia Jerman. Hal itu pun baru diketahuinya saat beranjak remaja.

Sebagai seorang agen rahasia, seseorang memang menyembunyikan identitas aslinya. Hal itu juga dilakukan Erwin. Dia bahkan merahasiakan profesi aslinya kepada keluarga. Tak terkecuali Julian yang menekuni sepak bola. Hal itu baru terbuka saat Julian menginjak remaja.

Ayah Julian Nagelsmann ternyata seorang agen rahasia Jerman.
deutschlandfunk.de

“Saya berumur 15 atau 16 tahun ketika dia menyampaikan hal itu. Sebelumnya, saya jarang memperhatikan dan tidak terlalu memikirkannya. Setelah dia memberitahukan pekerjaannya, sayalah yang paling sering diajak bicara mengenai hal itu,” urai Julian Nagelsmann seperti dikutip Football5Star.com dari Der Spiegel.

Dia menambahkan, “Sering kali dalam perjalanan latihan dari Landsberg, tempat kami tinggal, ke Munich, dia bicara sedikit. Hanya pada kisaran mikro. Dia tak diizinkan berbicara tentang pekerjaannya. Itu jadi alasan dia sering mengatakan bahwa itu semua terlalu berlebihan baginya. Berbagi kecemasan tidak ada dalam pekerjaannya. Pada akhirnya, hal itu jadi tekanan bagi dirinya.”

Julian Nagelsmann bersama Rudi Voeller di Stadion BayArena.
Getty Images

Ayah Julian Nagelsmann Bunuh Diri

Tekanan itu diyakini Julian Nagelsmann sebagai alasan yang membuat sang ayah bunuh diri. Ketika itu, Julian baru berumur 20 tahun. Dia mendapatkan kabar tersebut saat menjalani kursus kepelatihan di Oberhaching untuk mendapatkan lisensi C. Namun, dugaan itu tetap saja tak terkonfirmasi.

“Saya tak tahu apakah dia depresi. Ayah saya sebenarnya seorang yang sangat lucu, suka bercanda dan selalu tertawa. Dia suka berkumpul dengan teman-temannya, bermain gitar, dan selalu bernyanyi. Keluarga kami harmonis, hanya ada seikit pertengkaran, sedikit stres. Itu membuat saya sulit memahaminya,” ujar Nagelsmann lagi.

Julian Nagelsmann saat melatih TSG 1899 Hoffenheim.
Getty Images

Meskipun demikian, eks pelatih bayern Munich itu tetap menghormati putusan sang ayah untuk melakukan bunuh diri. “Ayah saya tak meninggalkan pesan apa pun. Namun, cara dia mengakhiri hidup memperjelas bahwa putusannya sudah jelas. Itu membantu saya mengetahui bahwa dia benar-benar ingin mati. Saya pikir saya harus menghormatinya,” kata dia.

Dari sang ayah, Julian Nagelsmann mengaku mendapatkan banyak inspirasi. Dia pun mewarisi beberapa sifat ayahnya. Di antaranya soal keberanian dan tak terlalu peduli terhadap omongan orang lain. “Saat menjalani debut sebagai pelatih di Bundesliga bersama Hoffenheim, saya menurunkan 4 striker. Orang-orang bilang saya gila. Keberanian itu pasti dari ayah,” ucap pelatih yang juga pernah menangani RB Leipzig itu.

More From Author

Berita Terbaru