Football5Star.com, Indonesia – Jose Mourinho geram bukan main oleh kekalahan AS Roma dari Lazio pada perempat final Coppa Italia 2023-24, Kamis (11/1/2024) dini hari WIB. Dia geram karena I Giallorossi kalah gara-gara penalti yang dinilainya tak pantas dihadiahkan wasit Daniele Orsato kepada I Biancocelesti.
Lazio mendapat penalti pada menit ke-51 setelah Dean Huijsen dinilai Orsato menendang kaki Taty Castellanos dalam perebutan di kotak terlarang. Hal yang membuat Mourinho kesal, Orsato pada awalnya tak menunjuk titik putih. Dia baru memberikan penalti setelah mendapat masukan dari VAR.
“Hari ini, kami kalah dari apa yang saya sebut sebagai penalti yang cocok dengan sepak bola modern. Penalti yang tak diberikan wasit yang berdiri 3 meter, tapi diberikan oleh VAR,” ujar Jose Mourinho selepas laga seperti dikutip Football5Star.com dari Football Italia. “Beginilah wasit disuruh bertindak.”
The Special One menambahkan, “Pada 20-30 tahun lalu, para pemain tak akan pernah terjatuh seperti yang dilakukan di sini. Penalti seharusnya dilihat sebagai hukuman maksimal. Wasit berada di sana dan memutuskan tak memberi penalti. Namun, seseorang di depan layar lantas memanggilnya untuk sebuah kontak minimal dan pemain tak bisa apa-apa soal kontak susulan yang terjadi.”
Pengakuan Jose Mourinho
Meskipun demikian, Jose Mourinho menegaskan dirinya tak mau mengatakan insiden antara Dean Huijsen dan Taty Castellanos bukan penalti. Dia hanya mempertanyakan otoritas wasit di lapangan yang kian tereduksi oleh keberadaan VAR. Dia menilai hal itu tidaklah benar.
Terlepas dari hal itu, Mourinho mengakui AS Roma menghadapi kesulitan dalam laga melawan Lazio pada perempat final Coppa Italia 2023-24. Keadaan jadi makin sulit lagi setelah Paulo Dybala harus digantikan pada awal babak kedua karena mengalami cedera. Menurut The Special One, itu sangat berpengaruh pada permainan I Giallorossi.
“Kehilangan Dybala sangatlah besar. Kami bukan hanya kehilangan pemain penting, melainkan juga sebagian jiwa dan kepercayaan. Saya tak ingin mengatakan kami kebobolan karena hal ini, tapi setelah melihat laga lawan Fiorentina, juga hari ini, kami kehilangan koneksi, kualitas, dan stabilitas. Paulo sangat berarti bagi kami,” ucap dia.
Dia lebih lanjut berkata, “Bermain tanpa Dybala itu sulit. Kami coba melakukan segalanya dengan keterbatasan yang ada. Kami bagus dalam menempatkan pemain kelima di posisi-posisi berbahaya. namun, dia tak mampu menciptakan apa pun bagi kami. Ini selalu terjadi, termasuk saat melawan Atalanta.”