Jose Altafini, Titisan Valentino Mazzola dari Brasil yang Sukses di Serie A

BACA JUGA

Banner Gamespool

Football5Star.com, Indonesia – Di sebuah klub lokal bernama XV de Novembro, di kota Piraciciba, Sao Paolo, Brasil, seorang anak berusia 16 tahun, dipanggil oleh teman-temannya dengan nama “Mazzola”. Hal itu karena cara bermainnya dan fisiknya sangat mirip dengan legenda besar, Torino, Valentino Mazzola. Anak itu bernama Jose Altafini.

Jose Altafini lahir pada tanggal 24 Juli 1938 di Piraciciba, Sao Paolo. Dia lahir dari keluarga imigran Italia dan besar di lingkungan dengan komunitas imigran Italia. Setelah bermain untuk klub lokal, XV de Novembro, pada usia 17 tahun, Altafini masuk ke akademi klub Italia-Brasil, Palmeiras.

Palmeiras dan Piala Dunia 1958

Pada usia 17 tahun, dia langsung menjadi superstar. Cara bermainnya benar-benar sangat mirip dengan Valentino Mazzola. Bakat, kreativitas, dan ketajamannya untuk mencetak gol dilengkapi dengan kecepatan dan kekuatannya. Dia pertama bermain sebagai pemain sayap dan akhirnya sebagai striker.

Karena performanya bersama Palmeiras, Altafini langsung dipanggil oleh timnas Brasil pada usia 18 tahun di tahun 1957 dan dipanggil pada Piala Dunia 1958.

Jose Altafini, Titisan Valentino Mazzola dari Sao Paolo
Getty Images

Altafini memulai kompetisi dengan kuat. Dia mencetak dua gol di laga pertama melawan Austria dan Selecao menang 3-0. Tapi, pada laga kedua melawan Inggris dia mengalami cedera. Brasil lolos ke babak perempat final setelah mengalahkan Uni Soviet 2-0 di laga terakhir.

Pada babak perempat final melawan Wales, Altafini kembali ke starting XI. Pelatih Vicente Feola juga memainkan remaja yang usianya dua tahun lebih muda dari Altafini, Pele.

Pele mencuri perhatian dengan mencetak satu-satunya gol dan membawa Brasil ke semifinal. Pada semifinal melawan Prancis, Feola menyingkirkan Altafini dan lebih memilih memainkan Vava. Keputusannya sangat jitu, Selecao menang 5-2 dengan Vava mencetak satu gol dan Pele mencetak hat-trick.

Altafini kembali dicadangkan pada babak final melawan tuan rumah Swedia. Pemain penggantinya, Vava mencetak dua gol dan Pele juga mencetak dua gol. Brasil menjadi juara Piala Dunia setelah mengalahkan Swedia 5-2, tapi Altafini hanya bermain tiga kali.

Pindah ke Eropa dan Berganti Negara

Jose Altafini, Titisan Valentino Mazzola dari Sao Paolo
Wikimedia

Sebelum Brasil bermain di Piala Dunia 1958, mereka melakukan pertandingan uji coba di Italia, melawan Inter dan Fiorentina. Altafini berhasil mencetak gol di kedua laga itu dan membuatnya dilirik oleh scout AC Milan yang melihat dua laga itu. Walaupun hanya bermain tiga kali di Piala Dunia 1958, AC Milan tetap merekrutnya dengan harga 135 juta lira. Pada usia 20 tahun, “Mazzola” pulang ke Italia.

Altafini menjelma menjadi striker yang menakutkan di Eropa. Pada musim pertamanya, 1958-59, dia mencetak 28 gol dari 32 pertandingan dan membawa Rossoneri meraih Scudetto.

Altafini terus konsisten mencetak minimal 20 gol selama tiga musim ke depan dan kembali meraih Scudetto pada 1961-62, tepat sebelum Piala Dunia 1962.

Namun satu tahun sebelum Piala Dunia 1962, Altafini membuat keputusan besar. Dia memilih untuk memperkuat Italia pada Piala Dunia 1962. Pada saat itu, Brasil hanya memanggil pemain-pemain lokal dan Altafini harus kembali ke klub Brasil jika ingin kembali bermain untuk Selecao, tapi dia menolak itu.

“Sangat sederhana, saat itu Brasil tidak pernah memanggil pemain yang berbasis di luar negeri. Saya baru berusia 23 atau 24 tahun dan saya akan hancur jika melewatkan Piala Dunia. Bukan saya yang meninggalkan Brasil. Brasil yang meninggalkan saya,” ucap Jose Altafini.

Jose Altafini, Titisan Valentino Mazzola dari Sao Paolo
Pinterest

Altafini bermain buruk di Piala Dunia 1962, Azzurri langsung tersingkir di babak grup setelah kalah melawan Jerman Barat dan tuan rumah Cile di dua laga pertama. Sedangkan Brasil, kembali menjadi juara.

Penampilan buruknya di Piala Dunia 1962 dan fakta bahwa Altafini merupakan Oriundi (pemain keturunan yang lahir di luar Italia) membuat dia tak pernah lagi dipanggil oleh timnas Italia.

Puncak Karier dan Penurunan Performa

Musim 1962-63 bisa dibilang merupakan musim terbaik Altafini dan mungkin musim terbaik terakhir baginya, Dia gagal membawa Milan mempertahankan gelar Scudetto, namun di European Cup, dia dengan luar biasa membawa Milan melaju ke final dan melawan juara bertahan Benfica.

Rossoneri berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Benfica 2-1 dan membuat mereka menjadi tim Italia pertama yang berhasil merengkuh trofi itu. Jose Altafini secara luar biasa mencetak 14 gol di European Cup hanya dalam 9 laga saja, rekor yang hanya bisa dikalahkan Cristiano Ronaldo pada musim 2013-14 dengan 17 gol.

Namun setelah ini, performa Altafini tak lagi sama. Pada dua musim terakhirnya, rival sekota Milan, Inter menguasai Italia dan Eropa. dan jumlah gol Altafini jauh menurun. Dia akhirnya dijual ke Napoli pada 1965. Total Jose Altafini mencetak 161 gol dari 246 penampilan bersama Rossoneri.

Jose Altafini, Titisan Valentino Mazzola dari Sao Paolo
Calciomercato

Bersama Napoli, Altafini masih rutin mencetak dua digit gol per musim, tapi tak pernah lebih dari 20 gol di Serie A, sesuatu yang dia sering lakukan di Milan. Dia bermain bersama Partenopei selama 7 musim dan membuat mereka menjadi tim papan atas, tapi dia sama sekali tak pernah meraih gelar juara. Walaupun begitu, Altafini tetap dicintai oleh para fans Napoli.

Pada usia 34 tahun, Juventus secara mengejutkan mau merekrutnya pada tahun 1972, tapi tentu saja Altafini tak akan menjadi starter. Namun, Altafini tetap sangat berguna menjadi super-sub dan akhirnya kembali meraih gelar Scudetto di musim pertamanya dan musim ketiganya.

Jose Altafini dilepas Juventus pada 1976, setelah ini dia masih bermain. Dia bermain di klub Kanada, Toronto Italia, lalu kembali ke Eropa untuk memperkuat klub divisi kedua Swiss, Chiasso dan Mendrisiostar. Dia akhirnya pensiun pada 1980 di usia 42 tahun.

More From Author

Berita Terbaru