Cerita Jorginho Ditolong Italia dan Nyaris Hancur di Verona

BACA JUGA

Football5star.com, Indonesia – Jorginho kini menjelma jadi salah satu gelandang terbaik dunia. Untuk meraih ini semua banyak perjuangan yang harus dilalui bintang Italia.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Jorginho bukan asli Italia. Ia lahir dan besar di Brasil. Kedua orang tuanya juga dari Brasil.

Jorginho Lebih Layak Dapat Ballon d'Or Dibanding Messi

Sang gelandang memiliki darah Italia dari sang kakek. Fakta inilah yang membuatnya bisa berseragam Gli Azzurri saat tidak dilirik sama sekali oleh timnas Brasil.

“Bermain untuk Italia sangat istimewa bagi saya. Memilih Italia itu mudah. Brasil tidak pernah memberi saya kesempatan untuk mewujudkan impian. Italia memilih saya untuk bermain dengan mereka meskipun saya lahir di negara lain,” tegas sang gelandang kepada The Players Tribune, Jumat (3/9/2021).

Jorginho Saya Sengaja Gagal Tendang Penalti
The Sun

“Kakek buyut saya orang Italia dan itu memungkinkan saya bermain untuk negara ini. Saya merasa sangat Italia. Saya menghabiskan separuh hidup saya di sini. Saya tidak akan pernah melupakan itu. Ketika saya butuh bantuan, Italia datang. Jadi bagaimana bisa saya berpaling ketika mereka membutuhkan saya?,”
 imbuhnya.

Jorginho dan Perjuangan yang Berakhir Manis

Jorginho memulai karier sepak bola di Brasil. Tapi baginya masa-masa di kampung halaman cukuplah kelam. Ia kemudian memberanikan diri terbang menyeberang benua untuk mengadu nasib di negara leluhurnya.

Ia mencoba peruntungan bersama Verona saat masih berusia 15 tahun. Pada usia yang masih sangat muda itu dia hanya bermodalkan uang 20 euro untuk bertahan selama seminggu.

Kondisi eks Napoli sempat berada di ujung tanduk. Dia berselisih dengan agennya dan itu membuatnya ingin menyerah dan pulang ke Brasil.

jorginho
Bleacher Report

“Awal kedatangan saya di Verona sesuatu yang sepi, sungguh. Saya menghabiskan satu setengah tahun hidup seperti itu, hanya untuk sepak bola. Saat berusia 17 tahun dan mulai berlatih dengan para professional di Verona saya dan agen berselisih,” ungkapnya.

“Saya tidak ingin mengatakan terlalu banyak tentang itu. Tapi itu sangat buruk. Masalah itu benar-benar membuat saya hancur berkeping-keping,” sambungnya.

“Saya telah menderita selama dua tahun di kamp sepak bola yang kotor di Brasil. Saya telah menghabiskan 18 bulan hidup dengan 20 euro seminggu di Italia. Saya menelepon ibu saya dan menangis ‘Bu, aku sudah selesai. Aku merindukanmu. Aku mau pulang’. Di kepala saya saat itu saya sudah kembali ke Imbituba,” tutup Jorginho.

More From Author

Berita Terbaru