Football5Star.com, Indonesia – Pelatih anyar Arema FC, Fernando Valente, sadar betul kalau timnya sampai saat ini disorot setelah Tragedi Kanjuruhan. Menurut sang pelatih, para pemain harus bisa membuktikan kepada dunia kalau sudah bangkit dan akan belajar dari kesalahan.
Tak dimungkiri memang, semenjak tragedi yang merenggut 135 korban meninggal dunia itu, Singo Edan bak main tanpa nyawa. Mereka mengakhiri musim lalu di urutan ke-12, dan di BRI Liga 1 2023-24 ini belum sama sekali meraih kemenangan serta terjerembab di posisi buncit.
Tentu, ini menjadi tugas yang tak mudah bagi ayah Ze Valente itu. Dia harus bisa membangkitkan gairah dan semangat para pemain Arema FC. Tentu, sambil tak lupa akan Tragedi Kanjuruhan yang jelas sangat menyedihkan.
“Tergantung pada keinginan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kami memiliki kerendahan hati untuk belajar dari kesalahan kami dan kami ingin menggunakan perilaku ini untuk memberi penghormatan kepada para korban Stadion Kanjuruhan karena jika tidak, mereka akan mati sia-sia,” ungkap Fernando Valente dikutip dari Surya Malang.
Fernando Valente Tak Janji Main Bagus
Sang pelatih pun mengaku tak bisa janji bisa mengubah cara main Singo Edan untuk lebih atraktif. Tujuannya ke Indonesia hanya satu, membawa tim yang diasuhnya menang, bukan main bagus.
“Saya datang ke sini bukan untuk main yang bagus tapi bermain untuk memenangkan pertandingan. Banyak cara untuk memenangkan pertandingan. Banyak ide di sepakbola. Inilah yang saya lakukan di hidup saya, tentunya dengan proses,” tutup dia. #BRIPalingBola #BolaPemersatuBangsa
