Football5star.com, Indonesia – Kehadiran teknologi Video Referee Asistant (VAR), menuai kontroversi dari beberapa kalangan. Namun, kondisi ini sudah diprediksi sejak 16 tahun silam oleh sosok legendari sekaliber mendiang Johan Cruyff.
Saat itu, ia sudah tahu bahwa perkembangan sepak bola akan semakin pesat dan melibatkan teknologi canggih di masa mendatang. Termasuk memprediksi bahwa penerapannya akan mengundang polemik dari sejumlah pegiat sepak bola di masa sekarang.
“Jika sepak bola terus berlanjut mengikuti perkembangan, Anda bisa memanfaatkan kamera sebagai pembantu. Pada situasi membingungkan, wasit bisa menentukan keputusan tanpa ada seseorang pun meninggalkan lapangan,” tulis Cruyff dalam bukunya ‘Me Gusta el Futbol’.
“Pada saat bersamaan, wasit akan memeriksa video dan kemudian berunding untuk mengambil keputusan. Setelah itu ia akan bilang ‘oke ini keputusannya, lanjut!’ Ini terjadi pada beberapa olahraga di Amerika dan tidak bisa diterapkan dalam sepak bola,” lanjutnya.
Sejauh ini, ada beberapa liga yang menggunakan VAR untuk mempermudah tugas wasit. Kompetisi pertama yang menggunakan teknologi bantuan ini adalah A League di Australia pada pertandingan antara Melbourne City melawan Adelaide United.
Keputusan pertama yang mendapat intervensi adalah ketika Wellington Phoenix menjamu Sydney FC. Keberhasilan ini kemudian diikuti oleh Major League Soccer (MLS) di Amerika Serikat. Philadelphia Unionand FC Dallasmenjadi dua tim yang beruntung menjajal VAR untuk pertama kali.