Carlo Ancelotti: Real Madrid Tampil Buruk Lawan RB Leipzig

BACA JUGA

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti mengakui timnya harus susah payah untuk bisa menyingkirkan RB Leipzig di babak 16 besar Liga Champions (7/3/24). Namun dia lega karena Los Blancos berhasil lolos ke perempat final.

Real Madrid hanya bisa bermain imbang 1-1 pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan RB Leipzig. Namun mereka lolos berkat aggregat 2-1. Ancelotti mengakui timnya tampil buruk di laga itu.

Hasil Liga Champions Dua Raksasa Lolos ke Perempat Final (realmadrid.com)
realmadrid.com

“Kami harus menggali lebih dalam, lebih dari yang kami kira harus kami lakukan. Itu sulit dan kami bermain buruk,” ucap Ancelotti seperti dilansir Football5Star dari laman resmi klub.

“Sekarang kami senang bisa mencapai perempat final. Kami berada dalam posisi yang lebih baik dari sebelumnya karena kami unggul tujuh poin di liga dan perempat final Liga Champions. Jika saya diberitahu hal ini di awal musim, saya akan menerimanya.

“Kami harus kritis karena kejadian serupa terulang kembali. Ketika kami mempunyai petunjuk kecil, kami tidak tahu bagaimana menanganinya secara mental.

“Kami tidak menekan dan kurang intensitas. Mungkin saya membuat kesalahan dalam susunan pemain, tapi saya ingin memberikan lebih banyak intensitas dan energi, dan kami tidak melakukan itu. Di situlah kami harus meningkatkan dan mengevaluasi apa yang tidak kami lakukan dengan baik.”

Carlo Ancelotti Soal Taktiknya

Carlo Ancelotti Real Madrid Tampil Buruk Lawan RB Leipzig (realmadrid.com)
realmadrid.com

Pada babak pertama, Ancelotti memainkan lima gelandang dengan Jude Bellingham bermain sebagai false 9, dan Fede Valverde bermain sebagai winger kanan.

Namun strategi itu nampaknya tidak berjalan mulus karena pada pergantian babak, Ancelotti langsung memasukkan Rodrygo untuk menggantikan Eduardo Camavinga dan kembali ke formasi 4-3-1-2.

“Ide saya adalah memasukkan para gelandang dengan energi untuk melakukan tekanan tinggi, menjaga tempo tinggi dan mencegah serangan balik. Performanya lemah, dengan blok rendah dan kami tidak mampu menekan tinggi.

“Itu adalah pertandingan yang sulit, kami tidak bisa mengatasi keunggulan seperti yang kami alami musim lalu melawan Liverpool.

“Itu juga terjadi pada saya di musim pertama saya melawan Schalke ketika kami memenangkan leg pertama 0-2 dan kalah di leg kedua 3-4. Kami harus mempersiapkan pertandingan dengan cara yang berbeda.”

More From Author

Berita Terbaru