Football5Star.com, Indonesia – Pelatih Tottenham, Antonio Conte, menyebut bahwa Romelu Lukaku sebenarnya merupakan pembeli bagus untuk Chelsea di musim panas lalu. Conte mengatakan bahwa Lukaku hanya butuh waktu lebih.
Lukaku yang bermain luar biasa bersama Conte di Inter dijual ke Chelsea musim panas tahun lalu dengan biaya mahal, 115 juta euro. Namun sang pemain tampil kurang memuaskan dengan hanya mencetak 15 gol di semua kompetisi.
Kini Lukaku justru kembali ke Inter dengan status pinjaman. Jelang laga Tottenham melawan Chelsea, (14/8/22), Conte berbicara soal hal ini.
“Yang pasti dia memiliki potensi untuk bermain di Premier League. Saya ingat betul ketika dia mulai bermain musim lalu dia bermain sangat baik dan Anda di media mengatakan Lukaku sangat kuat. Banyak hal bisa terjadi dan kepercayaan diri turun,” kata Conte seperti dilansir Football5Star.com dari Mirror.
“Saya tahu pasti dia sedikit kecewa dengan dampaknya, karena dia ingin memiliki dampak lain di Inggris. Tapi dia punya waktu. Sekarang tepat baginya bermain untuk klub penting di Italia untuk mencoba mendapatkan kembali kepercayaan dirinya.
“Tapi kita berbicara tentang seorang striker yang sangat penting, sangat bagus. Romelu tinggal dua tahun di Milan dan dia adalah rajanya. Para fans menunjukkan kepadanya banyak gairah dan saya pikir dia adalah pria yang membutuhkan ini.
“Untuk alasan ini, saya berpikir dia ingin kembali ke Milan, tetapi yang pasti, perekrutan itu adalah perekrutan yang bagus untuk Chelsea. Ada pemain yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk membuat dampak.”
Antonio Conte Peringatkan Chelsea
Musim lalu, Tottenham kalah empat kali dari Chelsea, tiga kali saat Conte merupakan pelatihnya. Pelatih asal Italia itu memperingati Chelsea bahwa Tottenham saat ini berbeda dari musim lalu.
“Yang pasti, saya dapat meyakinkan Anda, bahwa musim lalu kami mencoba memberikan segalanya dalam tiga pertandingan yang dimainkan Tottenham melawan Chelsea dengan saya sebagai pelatih,” kata Conte.
“Jujur, musim lalu, itu adalah periode ketika saya benar-benar frustrasi karena bagi saya tidak normal kalah tiga pertandingan berturut-turut hanya dalam dua minggu, melawan tim yang sama.
