KOLOM: 90 Menit Untuk Selamanya

BACA JUGA

Banner Footbal Live Star-Football5star

Football5star.com, Indonesia – “Kami tinggal 90 menit lagi ke Piala Dunia”. Ucapan itu keluar dari mulut Fakhri Husaini, pelatih Timnas U-16 Indonesia. David Maulana dkk. kini tinggal selangkah lagi menuju Piala Dunia U-17 2019 yang digelar di Peru.

Australia menjadi lawan terakhir Timnas U-16 Indonesia sebelum benar-benar menjejakkan kaki di Peru, tahun depan. Mimpi bermain di Piala Dunia akan segera terwujud.

https://www.instagram.com/p/BoQT3Phhiev

Timnas U-16 memang digadang-gadang memiliki masa depan yang cerah. Dibangun sejak beberapa tahun terakhir, mereka memberikan asa yang sempat padam. Masalah demi masalah datang dan membuat harapan untuk berprestasi menghilang.

Tien Phong Plastic Cup 2017, Jenesys Japan-ASEAN U-16 2018, dan Piala AFF U-16 2018 menjadi ajang “pemanasan” sebelum bersinar di Piala AFC U-16 2018. Khusus untuk Piala AFF U-16 yang digelar di Indonesia, sukses kita menangkan.

Perjalanan Panjang 270 Menit

“270 menit telah kami lewati dengan luar biasa. Kini kami tinggal berjuang 90 menit lagi,” kata Fakhri lagi.

Dua ratus tujuh puluh menit di babak grup telah dilewati dengan mencatatkan statistik yang cukup baik. Tak terkalahkan dengan meraih lima poin. Membobol gawang lawan sebanyak tiga kali dan hanya sekali kemasukan.

Timnas U-16 kini membuka jalan bermain di level tertinggi. Ini bukan hanya soal Timnas U-16 semata. Ini untuk masa depan sepak bola Indonesia.

Prestasi tak bisa dibangun secara instan. Perlu proses. Perlu perjuangan sampai berdarah-darah demi bisa bermain di Piala Dunia yang sudah lama kita mimpi-mimpikan.

Timnas U-16 adalah fondasi dari terbangunnya bangunan yang megah. Hanya rumah dengan fondasi yang kokoh yang tetap bisa berdiri tegak saat badai dan banjir menerjang.

Piala Dunia tak lagi sekadar mimpi jika fondasi yang dibangun telah kokoh. Piala Dunia tak lagi sekadar angan jika semua pihak menganggap serius sepak bola dan menjadikannya sebagai tujuan.

Sembilan puluh menit terakhir melawan Australia adalah gerbang terakhir sebelum memasuki masa depan yang lebih gemerlang. Timnas U-16 telah melewati berbagai rintangan sebelum akhinya tersisa 90 menit menuju Piala Dunia.

Hanya, 90 menit lagi bagi Bagas dkk. Kalian bisa!

Oasis di Padang Pasir

Timnas U-16 adalah awal dari gelontoran prestasi di saat kondisi sepak bola kita hancur lebur. Rangkap jabatan Ketua Umum PSSI, kekerasan terhadap wasit, dan yang termutakhir, kekerasan terhadap suporter yang berbuah penghentian sementara kompetisi kasta tertinggi.

Timnas U-16 adalah oasis di padang pasir. Mereka adalah harapan saat kondisi sepak bola yang ternyata masih belum sembuh. Bagas Kaffa dan kawan-kawan adalah wajah dari masa depan sepak bola Indonesia.

Sepak bola Indonesia yang gembira, cepat, dan penuh determinasi. Mereka adalah wajah dari semangat anak muda Indonesia. Semangat anak muda Indonesia yang sukses memukul mundur pasukan penjajah. Semangat anak muda yang membuat reformasi 1998 terjadi. Semangat anak muda yang kata Bung Karno bisa mengguncangkan dunia.

Tanggal 1 Oktober tak akan lagi hanya dikenal sebagai Hari Kesaktian Pancasila, tapi juga menjadi hari lolosonya Timnas U-16 ke Piala Dunia. Catat tanggalnya. Mereka akan mengguncangkan dunia dan menjadi oasis di padang pasir.

[better-ads type=’banner’ banner=’156417′ ]

More From Author

Berita Terbaru