Football5Star.net, Indonesia – Ada beberapa kejutan dalam pengumuman skuad timnas Jerman untuk melawan Prancis dan Belanda pada 21 dan 26 Maret nanti. Salah satunya tentu saja putusan Julian Nagelsmann memangil gelandang muda Bayern Munich, Aleksandar Pavlovic.
Sebelum pemanggilan itu, beberapa pakar menilai Pavlovic masih terlalu dini untuk dipanggil ke skuad Die Mannschaft. Pendapat ini antara lain diungkapkan Lothar Matthaeus dan Mario Basler. Di samping itu, awalnya ada rencana gelandang berumur 19 tahun itu hanya akan membela timnas U-21 Jerman yang ditangani Antonio Di Salvo.
Ada kesan pemanggilan lebih dini itu dilakukan untuk mengamankan jasa Pavlovic pada masa mendatang. Bukan apa-apa, baru-baru ini pihak Asosiasi Sepak Bola Serbia sudah mendatangi keluarga sang gelandang. Mereka menjajaki kemungkinan Pavlovic membela timnas Serbia.
Akan tetapi, Nagelsmann membantah keras hal itu. “Ketika saya baca bahwa ini nominasi yang bersifat politis, saya bisa katakan tidak. Tidak sama sekali,” kata Nagelsmann seperti dikutip Football5Star.net dari Sport1. “Jikapun DFB meminta, saya tak akan mau melakukan hal itu.”
Julian Nagelsmann Terkesan Satu Hal
Lebih lanjut, Julian Nagelsmann menegaskan, Aleksandar Pavlovic punya kebebasan untuk memilih antara Jerman dan Serbia. Namun, dalam pembicaraan lewat telepon, sang pemain jelas-jelas lebih memilih Jerman. “Kalau dia memilih Serbia, saya tak akan memanggil dia,” ucap pelatih yang pernah menangani Bayern Munich itu.
Bagi Nagelsmann, selain kesediaan itu, ada dua alasan penting yang mendasari putusannya memanggil Aleksandar Pavlovic meskipun masih 19 tahun dan baru 14 kali tampil pada musim ini. Pertama, tentu saja performanya dalam beberapa pertandingan terakhir.
“Belakangan ini, dia menunjukkan penampilan yang sangat baik. Dia jadi salah satu pemain terbaik di Bayern,” kata Nagelsmann soal pemain yang sudah mencetak 2 gol dan 2 assist bagi Bayern di Bundesliga saat dipercaya tampil sebagai salah satu gelandang tengah tersebut.
Hal lainnya adalah karakter dan kepribadiannya. Nagelsmann melihat sesuatu yang istimewa. “Dia berani berbicara di ruang ganti. Dia sama sekali tak ciut meskipun masih muda,” ujar pelatih berumur 36 tahun itu lagi. “Kita akan lihat pada perjalanannya nanti apakah itu cukup untuk masuk skuad ke Piala Eropa.”
