Nuri Sahin Tetap Tak Puas Meski Borussia Dortmund Berhasil Comeback

BACA JUGA

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih kepala Borussia Dortmund, Nuri Sahin, mengaku kurang puas dengan performa anak asuhnya meski berhasil meraih kemenangan atas Bochum di Signal Iduna Park. Sahin mengkritisi performa lini belakang Der BVB yang kebobolan dua gol di babak pertama.

Dortmund comeback dari ketertinggalan dua gol dan mencatat kemenangan 4-2 atas Bochum. Der BVB memastikan raihan tiga poin melalui brace Serhou Guirassy serta dua gol ciptaan Emre Can dan Felix Nmecha.

Borussia Dortmund vs Bochum - Nuri Sahin - Istimewa
Istimewa

“Saya awalnya mengira tim kami bermain cukup baik. Namun, gol pertama lawan dan kesalahan individu membuat kami tertinggal. Pertahanan kami juga kurang solid menjelang akhir babak pertama,” ujar Sahin dalam sesi jumpa pers selepas pertandingan.

“Banyaknya pemain di belakang tidak menjamin kemenangan. Meskipun kami memiliki lebih banyak pemain di belakang, kami tetap bisa kebobolan jika tidak melakukan tekel dengan baik. Pertandingan melawan Club Brugges menunjukkan bahwa meskipun unggul jumlah pemain, kami masih rentan terhadap kesalahan,” katanya menambahkan.

KEMENANGAN BORUSSIA DORTMUND DIWARNAI BLUNDER GREGOR KOBEL

Salah satu dari dua gol Bochum tercipta dari kesalahan fatal yang dilakukan penjaga gawang, Gregor Kobel. Kobel kehilangan bola di dalam kotak penalti dan Dani de Wit mampu menjebol gawang Der BVB tanpa kesulitan berarti.

Menurut Kobel, kesalahan fatal yang dibuatnya itu adalah hal biasa bagi seorang kiper. Hal itu jadi terlihat bodoh dan fatal karena lantas berbuah gol. Dia pun tak menjamin hal serupa tak akan terulang pada masa mendatang karena pengambil putusan seperti itu sudah jadi risiko kiper.

Blunder Gregor Kobel sempat membuat Dortmund tertinggal 0-2.
sport1.de

“Pada momen seperti itu, sebagai kiper, Anda harus bermain aman. Buang bola ke luar atau mainkan dengan mengirim ke daerah yang aman,” ucap Kobel coba berintrospeksi. “Lalu, aku membuat masalah. Hal itu terjadi lagi dan ladi dan mungkin akan terjadi lagi. Itu membuat Anda terlihat bodoh, tapi begitulah adanya.”

 “Kesalahan adalah bagian dari permainan. Hal terpenting adalah apa yang Anda lakukan kemudian pada situasi itu,” sambung penjaga gawang berumur 26 tahun itu.

More From Author

Berita Terbaru