Football5Star.net, Indonesia – Tak jua menunjukkan performa apiknya, Memphis Depay terus mendapatkan kritik. Banyak pakar sepak bola di Belanda yang heran dia masih saja diutamakan dan diistimewakan bondscoach Ronald Koeman. Kritik itu juga datang jelang laga Belanda vs Turkiye pada perempat final EURO 2024.
“Kontribusinya kepada tim, saya pikir, terlalu sedikit dalam 4 pertandingan yang sudah dijalani,” kata Anco Jansen, eks striker PSM Makassar kepada ESPN seperti dikutip Football5Star.net dari Voetbal Primeur. “Saya paham dia ada di sana karena hierarki dan memang pemimpin di tim. Namun, jika semata melihat kontribusi, terlalu sedikit.”

Sementara itu, Willem van Hanegem berujar, “Saya benar-benar senang melihat dia melawan Kanada dan Islandia di De Kuip dalam uji tanding sebelum EURO ini. Namun, melawan Rumania, saya melihat dia melakukan terlalu banyak hal aneh. Dia bahkan mencoba mencetak gol dari tendangan penjuru.”
Pria berumur 80 tahun itu menambahkan, “Koeman bilang sebelum EURO bahwa dia butuh versi terbaik dari Memphis Depay untuk melaju jauh di Jerman. Dia benar soal itu. Tentu saja, seharusnya dia akan lebih baik lagi pada Sabtu nanti melawan Turkiye. Tidak, dia tidak perlu memainkan peran utama.”
Harapan pada Laga Belanda vs Turkiye
Harapan Willem van Hanegam tak muluk-muluk. Dia hanya ingin melihat Memphis Depay berlari mengejar setiap pemain lawan yang menguasai bola, lalu selama mungkin menguasai bola dan memberi timnas Belanda titik kontak di lini depan. Dia tak perlu melakukan semua hal, apalagi mengambil tendangan penjuru segala.
Harapan dan tuntutan bagi Depay untuk lawan Turkiye pun sangat beralasan. Pasalnya, dia punya modal apik menghadapi tim yang kini ditangani Vincenzo Montella tersebut. Dia mencetak hat-trick dalam pertemuan terakhir Belanda vs Turkiye pada kualifikasi Piala Dunia 2022. Pada laga di Johan Cruijff ArenA, dia mencetak hat-trick dan satu assist.

Pada laga itu, Belanda menang telak 6-1 atas Turkiye. Selain hat-trick Depay, laga itu juga diwarnai gol dari Davy Klaassen, Guus Til, dan Donyell Malen. Bagi Depay, itulah hat-trick pertamanya bersama timnas Belanda. Adapun bagi Oranje, dia jadi pemain ke-50 yang mencetak 3 gol dalam satu laga.
Memang benar, Turkiye pada laga itu bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-44 setelah Caglar Soyuncu dikartu merah wasit Daniele Orsato. Namun, sebelum itu, Memphis Depay sudah 2 kali menjebol gawang Ugurcan Cakir. Dia pula yang membuat umpan bagi gol pembuka yang dilesakkan Klaassen saat pertandingan baru memasuki menit pertama.
Perubahan Formasi
Seperti diungkapkan Van Hanegem, ada harapan besar di pundak Memphis Depay. Dengan performanya sejauh ini, harapan itu perlahan menjadi beban berat. Beban bukan hanya datang dari ekspektasi tinggi fan dan kritik para pakar, melainkan juga dari keinginan besarnya sendiri. Itu sangat tercermin dari penampilannya yang terkesan serakah dengan melakukan semua hal saat melawan Rumania.
Jelang laga Belanda vs Turkiye pada perempat final EURO 2024, para pakar tak serta-merta menuntut Depay dicadangkan. Beberapa di antaranya mengusulkan perubahan formasi dengan tak menumpukan harapan mencetak gol pada pundak striker berumur 30 tahun itu. Mereka menilai akan lebih baik jika beban bagi Depay dibagikan kepada pemain lain.

“Saya pikir Depay tak main bagus. (Namun) Dia punya kualitas dan dapat mencetak gol secara tiba-tiba. (Brian) Brobbey dapat berguna melawan Turkiye. begitu pula (Joshua) Zirkzee atau (Wout) Weghorst. Semua orang bicara soal 4-3-3 dan 3-5-2, tapi tak ada yang bicara soal 4-4-2. Dalam formasi itu, Anda dapat memainkan Depay dan Brobbey di depan,” kata Hedwiges Maduro.
Sementara itu, Ronald de Boer agak lebih kejam. “Setelah laga bagus, Anda harus terus memberi Memphis yang jadi bagian dari tim yang mengalahkan Rumania kesempatan. Semoga dia akan membuat perbedaan karena itulah yang diharapkan dari pemain seperti dia di EURO. Namun, jika tak bagus pada babak pertama, Koeman harus menunjukkan nyali dengan mendudukknnya di bangku cadangan,” ucap De Boer.