Football5Star.net, Indonesia – Kim Pan-gon mengaku sangat kaget dengan besarnya tekanan di timnas Malaysia. Kim pun merasa tidak mendapat penilaian adil dari publik meski telah berusaha keras mengubah identitas tim berjuluk Harimau Malaya di kancah internasional.
Kim datang ke pangkuan Harimau Malaya pada Januari 2022 lalu dan telah menjalani 34 pertandingan dengan catatan 19 menang serta 10 kekalahan. Berkat tangan dingin Kim, Malaysia sukses melaju ke Piala Asia 2023 dan mampu bersaing hingga titik akhir di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
“Tekanan di sini jauh lebih besar dibanding perkiraan saya. Saya dan seluruh tim pelatih telah berusaha keras dan mampu mengubah filosofi serta membangun karakteristik baru tim nasional Malaysia. Kini, kami lebih sering meraih kemenangan laga kandang dibanding di era-era sebelumnya,” tegas Kim dilansir Football5Star dari laman Malay Mail.
“Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, kami berhasil melewati babak kualifikasi Piala Asia dan kini mampu bersaing hingga titik akhir di Kualifikasi Piala Dunia. Saya mendapat lingkungan yang menyenangkan di sini. Tapi, tekanannya benar-benar gila,” sambung nakhoda berumur 55 tahun itu.
TIMNAS MALAYSIA TIDAK MAU LEMPAR HANDUK
Peluang Malaysia untuk melaju ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 cukup kecil. Mereka saat ini berada di peringkat ketiga klasemen grup D dengan perolehan tujuh angka, terpaut jarak tiga poin dari Kirgiztan yang duduk di urutan kedua.
Untuk bisa melaju ke ronde ketiga, Malaysia harus mencatat kemenagnan 8-0 atas Taiwan di partai pamungkas. Di momen bersamaan, mereka juga harus berharap Kirgistan menelan kekalahan ketika bertandang ke markas pemuncak klasemen, Oman.
Meski berada dalam situasi terpojok, Kim memastikan Harimau Malaya tidak akan mengibarkan bendera putih. Kim mengatakan seluruh pendukung Malaysia memiliki gairah besar dan hal tersebut bisa menjadi senjata andalan anak asuhnya.
“Kami akan terus berjuang dan tidak mau menyerah dengan situasi apa pun. Kami tidak takut akan apa pun dan saya pribadi tidak mengenal rasa takut. Di sini, kami memiliki gairah yang begitu besar. Jika memang gagal melaju, kami tidak mau meratapinya. Kami harus bisa terus melaju ke depan,” tuntas Kim.