Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Ajax, Francesco Farioli, mengatakan berkarier di dunia sepak bola bulanlah cita-cita utamanya. Ketika masih anak-anak, Farioli mengaku sangat ingin menjadi pemuka agama.
Farioli turut ke dunia kepelatihan bersama tim Turki, Fatih Karagumruk pada 2021 lalu. Nakhoda berumur 36 tahun itu dipercaya menangani Ajax pada awal musim 2024-25 dan mampu menunjukkan kinerja memuaskan di ibu kota Belanda.

“Saya dulu sangat tidak tetap pendirian, dan itu selalu menjadi bahan tertawaan kami. Ketika saya masih kecil, sekitar empat atau lima tahun, nenek saya bertanya apa yang ingin saya lakukan saat dewasa,” ujar Farioli seperti dikutip Football5Star dari laman Voetbal Primeur.
“Jawaban saya adalah menjadi Paus. Jadi, kalau membicarakan soal perubahan rencana, dari situlah semuanya bermula,” sambung pelatih berpaspor Italia itu.
AJAX BERADA DI AMBANG JUARA
Keputusan De Godenzoden menunjuk Farioli pada musim panas 2024 lalu menciptakan kontroversi. Terdapat sejumlah pihak yang menilai Farioli bukanlah sosok terbaik untuk mengembalikan De Godenzoden ke puncak sepak bola Belanda.
Farioli langsung bisa membungkam suara-suara miring. Pada paruh pertama musim 2024-25, De Godenzoden sukses mencatat rekor 12 menang, tiga imbang dua kalah dari 17 pertandingan.

Perlahan tapi pasti, De Godenzoden mulai bisa mengancam posisi PSV Eindhoven di puncak klasemen. Kini, mereka telah berhasil menggusur PSV dari posisi teratas dan berada di ambang juara.
De Godenzoden duduk di puncak klasemen dengan perolehan 70 poin. Mereka memiliki keunggulan sembilan poin atas PSV yang berada di posisi kedua.
