Football5Star.net, Indonesia – Paul Pogba mengatakan memperkuat Manchester United merupakan salah satu trauma terbesar dalam hidupnya. Pogba bahkan mengaku sempat mengalami gejala gangguan mental ketika memperkuat The Red Devils.
Manchester United memecahkan rekor transfer ketika mendatangkan Pogba dari Juventus pada musim panas 2016 lalu. Akan tetapi, Pogba kerap dijadikan kambing hitam apabila The Red Devils gagal meraih hasil terbaik. Pogba memilih kembali ke Juventus ketika kontraknya di Inggris habis pada musim panas 2022.
“Saya merasa bingung karena tiba-tiba peran penting saya di tim hilang dan saya hanya duduk di bangku cadangan. Tidak ada penjelasan atau komunikasi sama sekali. Saya merasa tidak bahagia, dan seorang pemain yang tidak bahagia pasti tidak akan bermain maksimal,” kata Pogba dilansir Football5Star dari laman Football Italia.
“Tanpa saya sadari, saya mengalami depresi. Tidak ada yang mengajarkan apa itu depresi. Saat itu, saya mulai melihat ada bagian kosong di kulit kepala saya. Saya tidak tahu itu apa, dan orang-orang bilang itu hanya stres,” katanya menambahkan.
PAUL POGBA TIDAK MAU BURU-BURU PILIH KLUB BARU
Pogba saat ini sedang menganggur setelah kontraknya bersama Juventus diputus pada Oktober 2024 lalu. Ketika itu, ia dipaksa angkat kaki dari Juventus karena sedang menjalani skorsing empat tahun akibat doping.
Hukuman Pogba dikurangi dan kini ia telah bisa kembali merumput. Pogba pun mengaku telah mendapat banyak tawaran, namun tidak mau terburu-buru memilih tim barunya.
“Sekarang ini, saya menerima berbagai macam proposal dari berbagai pihak. Saya ingin mengevaluasi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan saya.”
“Sebab, saya sedang berada di fase krusial dalam hidup dan karir saya. Keputusan ini memerlukan waktu untuk saya pikirkan matang-matang,” tuntas gelandang berumur 32 tahun itu.
