Football5Star.net, Indonesia – Hampir 4 bulan berlalu, kecelakaan dahsyat pada Desember 2024 itu masih lekat di kepala Michail Antonio, penyerang West Ham United. Dia mengaku sangat bersyukur masih diberi kesempatan hidup oleh Tuhan karena begitu parahnya kecelakaan yang dialami kala itu.
Sabtu, 7 Desember 2024 jadi hari nahas buat Antonio. Mobil Ferrari-nya menabrak pohon hingga ringsek. Dia pun mengalami cedera hebat. Kakinya saja patah di beberapa bagian sehingga kariernya sebagai pesepak bola dinilai banyak pihak bisa jadi tamat. Kecelakaan terjadi karena cuaca sangat buruk.

“Aku dibuat sadar betapa dekatnya aku dengan kematian saat itu. Aku sudah melihat foto-fotonya, tapi melihat langsung terasa 10 kali lebih parah. Mobil itu benar-benar hancur!” kata Michail Antonio saat kali pertama melihat langsung kondisi mobilnya pada 3 pekan lalu seperti dikutip Football5Star.net dari BBC.
Dia lantas mengungkapkan kondisinya. “Tulang pahaku patah pada empat bagian. Aku menjalani operasi lubang kunci. Mereka memasang pelat di pahaku dengan empat baut. Sekrup dan baut digunakan untuk menyatukan kembali tulang pahaku,” urai pemain berumur 34 tahun tersebut.
Tepis Tudingan Miring
Michail Antonio juga menepis semua tudingan miring yang datang soal kecelakaan maut yang dialaminya itu. Di antaranya soal kemungkinan dia berada dalam keadaan mabuk berat dan berada dalam pengaruh narkoba sehingga menabrakkan mobilnya ke sebuah pohon hingga hancur.
“Aku kembali dari latihan pada saat itu. Tidak, tidak pernah mengonsumsi narkoba sepanjang hidupku. Aku memang suka minum, tapi pada kejadian itu, tak ada narkoba dan minuman beralkohol. Semuanya sudah terbantahkan dan dikonfirmasi oleh pihak kepolisian,” ucap Antonio.

Dia kemudian mengungkapkan tanda-tanda kurang baik yang didapatkannya. Saat hendak berlatih, dia merasa malas mengangkat belajaan dari bagasi mobil yang biasa dipakainya. Dia pun lantas berpaling pada Ferrari yang sebetulnya dia tak terlalu suka karena kondisinya yang tak prima.
“Bagian belakang mobil itu terus berayun ke arahku sehingga aku merasa tidak aman. Aku sudah mengalami hal itu selama tiga pekan dan sebetulnya sudah berpikir untuk mengembalikannya,” kata Antonio yang setahun sebelumnya mengalami kepedihan dengan berpulangnya sang ayah dan pernikhannya yang kandas.
Tekad Michail Antonio
Cedera parah yang dialami gara-gara kecelakaan maut itu membuat Michail Antonio harus menjalani pemulihan selama berbulan-bulan. Bahkan, salah seorang dokter bedahnya menyebut butuh waktu enam bulan hingga setahun bagi kakinya untuk mulai pulih secara baik. Alhasil, kariernya pun terancam.
Meskipun demikian, hal itu tak membuat dia terpuruk. Keyakinan untuk pulih dan kembali bermain tepat menyala-nyala. Dia begitu bersemangat untuk pulih dengan mematuhi dan menjalani semua program pemulihan. Pensiun sama sekali tidak pernah terlintas di kepalanya.

“Ya, 100 persen! Aku akan kembali bermain!” ujar Antonio dengan tegas. “Itulah fokusku dan alasan aku bekerja enam hari dalam sepekan. Aku selalu berpandangan positif dalam situasi ini. Aku mengalami kecelakaan dahsyat dan cedera yang kualami benar-benar mengerikan.”
Adapun sumber asanya adalah kemajuan kondisinya. Dia berkata, “Itu cedera terparah dalam karierku. Namun, kondisiku yang sudah 2-3 bulan lebih cepat dari perkiraan awal membuatku yakin aku akan dapat kembali bermain. Aku tahu persis, ketika bisa kembali bermain, aku akan kembali tajam seperti semula.”