Football5Star.net, Indonesia – Bek baru AS Roma, Mario Hermoso meyakini bahwa dirinya tidak akan kesulitan beradaptasi di Stadio Olimpico. Karena dia mengklaim bahwa sepak bola Italia mirip dengan Spanyol.
Roma gagal mendapatkan Tiago Djalo dari Juventus pada deadline day dan mereka memutuskan untuk mendatangkan Mario Hermoso yang bisa didatangkan di luar bursa transfer karena berstatus free agent.
Hermoso kini berusia 29 tahun dan ini pertama kalinya dia pergi ke luar Spanyol. Namun dia yakin dirinya tidak akan kesulitan beradaptasi.
“Tentu saja itu adalah perubahan hidup yang sederhana bagi saya, bahkan jika saya memikirkan kehidupan yang saya jalani di Madrid bersama keluarga saya. Itulah yang saya inginkan dalam hal olahraga dan kompetisi,” ujar Hermoso seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.
“Saya memperkirakan bahwa datang ke Roma akan jauh lebih mudah, mengingat saya akan terus bermain di level tinggi di liga yang sangat penting dan di kota seperti Roma.
“Saya pikir di Italia ada banyak tim hebat, seperti di Spanyol, yang berpartisipasi dalam kompetisi Eropa yang paling penting dan selalu menghadapi tim-tim terbaik di Eropa. Ini adalah sedikit filosofi yang kami pahami di Spanyol ketika berpikir tentang liga Italia.
“Lebih jauh lagi, kami adalah dua negara Latin. Semangat, cara menikmati pertandingan, duel, dan cara hidup para suporter menurut saya sangat mirip dengan Spanyol dan saya pikir akan sangat mudah bagi saya untuk beradaptasi.”
Mario Hermoso Puas dengan Permainan AS Roma
Hermoso sudah melihat permainan AS Roma saat laga lawan Juventus yang berakhir 0-0 dan dia puas dengan performa tim.
“Saya menyaksikan Roma bermain melawan Juventus pada hari Minggu dan saya menyukai kenyataan bahwa tim berjuang keras. Aspek terpenting yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa tim hampir menang dan seharusnya bisa menang,” kata Hermoso.
“Namun, saya juga menyukai soliditas pertahanan yang terlihat kemarin. Tim bekerja dengan sangat baik, berkat berbagai perubahan.
“Saya memikirkan pemain penting bagi tim, seperti Paulo Dybala, yang masuk di babak kedua. Ini menunjukkan betapa kompetitifnya tim ini. Levelnya tinggi dan kami akan memberikan yang terbaik untuk bersaing di level tertinggi.”