Football5Star.net, Indonesia – Partai Inggris vs Belanda pada semifinal EURO 2024 sangat unik bagi satu sosok, yakni Jimmy Floyd Hasselbaink. Dia adalah orang Belanda yang ada di staf kepelatihan timnas Inggris. Unik dan menarik karena dia adalah pemegang 23 caps bersama timnas Belanda dari 1998 hingga 2003.
Hasselbaink belum lama direkrut sebagai salah satu asisten Southgate. Dia baru menjalani tugas pada Maret 2023. Setelah tersisih pada perempat final Piala Dunia 2022, Southgate merasa perlu tambahan seorang pakar di staf kepelatihannya. Dia pun lantas mengontak Hasselbaink yang menganggur setelah dipecat Burton Albion pada September 2022.

Menurut pria yang kini berumur 52 tahun itu, pertemuan kembali dengan Southgate yang pernah jadi rekan mainnya selama dua musim di Middlesbourgh bisa dikatakan sebuah kebetulan. Pasalnya, Burton menggunakan salah satu lapangan milik Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) sebagai tempat latihan.
Sebagai seorang mantan striker, sudah bisa diterka, tugas utama Hasselbaink adalah mengasah ketajaman para penyerang timnas Inggris. Sejauh ini, di EURO 2024, hasilnya memang belum terlihat luar biasa. Namun, keberadaannya menyedot perhatian setelah The Three Lions dipastikan bersua timnas Belanda pada semifinal.

Spesialisasi Jimmy Floyd Hasselbaink
Sosok Jimmy Floyd Hasselbaink mulai mendapat sorotan setelah 5 eksekutor penalti Inggris mampu menjalankan tugas dengan baik saat adu penalti melawan Swiss pada perempat final. Pria asal Belanda itu punya peran besar. Dialah yang mengasah kemampuan Jude Bellingham dkk. dalam mengeksekusi penalti dengan baik.
“Aku benar-benar percaya pada persiapanku, percaya diri dengan hal-hal yang telah kudiskusikan dengan Jimmy Floyd Hasselbaink. Dia sangat menolong kami,” urai Bellingham soal peran eks striker Belanda itu seperti dikutip Football5Star.net dari Nederlandse Omroep Stichting.

Hal serupa diungkapkan Phil Foden. “Jimmy punya banyak pengalaman. Dia selalu mengajak beberapa di antara kami untuk mengasah penalti setelah sesi latihan. Sebelumnya, kami sering berlatih, tapi tanpa pelatih yang benar-benar perhatian soal ini. Kini, bersama Jimmy, kami tak berlebihan, tapi terarah,” ujar dia kepada BBC.
Menurut Foden, hal utama yang ditekankan Hasselbaink adalah terus mengasah penalti ke satu titik tertentu yang telah dipilih dan tak berubah pikiran. Hal itu tentu tak terlepas dari pengalaman Hasselbaink. Semasa aktif, dia dikenal sebagai eksekutor ulung. Menurut Transfermarkt, dari 22 eksekusi penalti, hanya 1 kali Hasselbaink gagal menjebol gawang lawan.