Football5Star.net, Indonesia – Hajime Moriyasu, pelatih timnas Jepang, memperingatkan para pemainnya untuk menjaga sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. Hal itu disampaikan seiring kasus pemerkosaan yang menjerat gelandang bertahan Kaishu Sano.
Sano yang baru saja menandatangani kontrak 4 tahun dengan klub Bundesliga, 1.FSV Mainz 05, ditahan pihak kepolisian Tokyo dengan tuduhan terlibat pemerkosaan seorang wanita berumur 30-an. Kabar itu membuat Moriyasu sangat prihatin dan terpukul.
Bukan apa-apa, kasus serupa juga sebelumnya menjerat Junya Ito. Bahkan, gara-gara hal itu, Ito pun akhirnya meninggalkan timnas Jepang yang sedang berkiprah di Piala Asia 2023 yang digelar di Qatar pada Januari 2024.
“Mereka yang terlibat di timnas, juga di J.League dan sepak bola profesional haruslah mampu memberikan mimpi dan harapan bagi anak-anak muda. Saya pikir penting untuk selalu sadar dalam berperilaku pada kehidupan sehari-hari,” ucap Hajime Moriyasu seperti dikutip Football5Star.net dari Gekisaka.
Kekecewaan Hajime Moriyasu
Sebagai pelatih timnas Jepang, Hajime Moriyasu akan kembali menegaskan aspek perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari kepara pemainnya. Menurut dia, itu bukan hal istimewa karena setiap klub pun pasti sudah punya panduan yang jelas mengenai hal itu.
Terlepas dari hal itu, Moriyasu tak mau menghakimi Kaishu Sano. Dalam kapasitas sebagai pelatih Samurai Blue, dia hanya bisa menyesalkan hal tersebut dan menyebut kasus tersebut sungguh sebuah kesialan bagi sang pemain.
“Jujur saja, saya tak tahu detail kejadian itu sehingga saya tak tahu harus berkomentar apa. Dia memang pemain yang pernah dipanggil ke timnas, tapi saya tak melihat dia dalam kehidupan sehari-hari. Saya tak tahu bagaimana kehidupan sehari-harinya,” kata Moriyasu.
Dia lantas menambahkan, “Terlepas dari hal itu, dia adalah pemain yang saya percaya untuk masuk ke timnas dan saya pikir dapat memberikan kontribusi bagi sepak bola Jepang. Jadi, saya sangat kecewa atas kejadian yang sangat buruk ini.”
