Football5Star.net, Indonesia – Nama Andre Silva mendadak jadi sorotan dunia setelah ikut menjadi korban dalam kecelakaan maut yang merenggut nyawa kakaknya, Diogo Jota, di Zamora, Spanyol, Kamis (3/7/2025) dini hari. Meski tak sepopuler sang kakak, André sejatinya juga merupakan pemain sepak bola profesional yang tengah menapaki karier di kompetisi kasta kedua Portugal.
Andre Silva memiliki nama lengkap André Filipe Teixeira da Silva, lahir di Gondomar, Portugal, pada 28 April 2000. Ia berusia 25 tahun saat meninggal dunia bersama Jota dalam kecelakaan tragis yang terjadi di kilometer 65 jalan tol A-52, wilayah Cernadilla, Zamora.
Kecelakaan itu sendiri terjadi saat mobil Lamborghini yang dikemudikan Jota diduga mengalami pecah ban saat menyalip, lalu kehilangan kendali dan terbakar hebat. Keduanya tewas di tempat setelah mobil hangus dilalap api. Garda Sipil Spanyol mengonfirmasi identitas mereka dan menyatakan hasil uji forensik tengah berjalan.
Andre Silva Ikuti Jejak Diogo Jota
Andre Silva dan Diogo Jota sama-sama memulai karier sepak bola dari Gondomar SC, klub kampung halaman mereka. Ia kemudian sempat bergabung dengan akademi besar FC Porto, lalu meniti jalan panjang di tim-tim junior Portugal seperti Padroense, Paços de Ferreira, dan Boavista.
Karier senior Andre dimulai di Gondomar sebelum akhirnya hijrah ke F.C. Penafiel, klub yang bermain di Liga Portugal 2. Di sana, ia dikenal sebagai gelandang serang yang juga bisa dimainkan di posisi sayap maupun penyerang kedua. Selama membela Penafiel sejak 2023, ia tampil reguler dan mencatat lebih dari 60 penampilan kompetitif, menyumbang gol dan assist yang cukup konsisten.
Jota dan Andre dikenal sangat dekat. Mereka tumbuh bersama di Gondomar dan sama-sama menjadikan sepak bola sebagai bagian hidup sejak kecil. Meski jalur kariernya berbeda, keduanya tetap saling mendukung satu sama lain. Bahkan, Andre sempat beberapa kali hadir langsung di stadion menyaksikan pertandingan Liverpool yang melibatkan sang kakak.
Kini, kedua bersaudara itu telah tiada. Duka tak hanya menyelimuti keluarga besar mereka, tetapi juga komunitas sepak bola Portugal secara umum. Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) menyebut kepergian Jota dan André sebagai kehilangan yang tidak tergantikan, dan telah meminta UEFA mengadakan hening cipta pada laga Euro Wanita 2025 sebagai penghormatan.
