Football5star.com, Indonesia – The Next Pirlo, Sandro Tonali jadi pemain muda yang saat ini tengah diincar oleh banyak klub besar Eropa. Mulai dari Juventus, AC Milan, Manchester City, Inter Milan, hingga Liverpool saling sikut untuk bisa dapatkan pemain berusia 18 tahun ini.
Siapa Sandro Tonali? Mengapa ia digadang-gadang menjadi The Next Pirlo? Berikut 5 fakta Sandro Tonali untuk pembaca setia fooball5star.com
Seorang Milanisti
Sandro Tonali lahir di sebuah kota Italia Utara, Lodi, 8 Mei 2000. Sejak kecil, ia sudah jatuh cinta pada sepak bola. Sebagai anak yang tumbuh di Italia Utara, Tonali sedari kecil sudah menjadi suporter AC Milan atau Milanisti.
Padahal jarak rumahnya ke Stadion San Siro cukup jauh kurang lebih 45,6 km atau menempuh waktu 48 menit jika berkendara dengan mobil. Dalam beberapa kesempatan wawancara, Tonali mengaku begitu mengangumi AC Milan sebagai klub besar Italia.
Selain itu, Tonali juga sempat mengakui kekagumannya dengan pelatih AC Milan, Genaro Gattuso. Tak mengherankan jika Milan memanfaatkan hal ini untuk bisa mendapatkan pemain Brescia tersebut.
Mengawali karier di Piacenza
Karier sepak bola Tonali di mulai saat ia bergabung ke akademi Piacenza. Klub yang juga pernah jadi kawah candradimuka Simone Inzaghi ini jadi tempat pertama Tonali mengasah kemampuan sepak bola.
Namun karier Tonali di Piacenza tak berlangsung lama. Ia kemudian ditarik oleh Brescia dan meneruskan karier sepak bola di sana. Kemampuannya yang cakap di lini tengah langsung membuat dirinya langsung mendapat promosi ke tim utama Brescia pada 2017 lalu.
Pada 26 Agustus 2017, Tonali masuk sebagai pemain pengganti di kompetisi Seri B kala Brescia melawan Avellino di Stadion Mario Rigamonti.
Pelatih Brescia kala itu, Ivo Pulga menganggap Tonali layak untuk menjajal kemampuannya di kompetisi profesional. “Ia bakal jadi pemain besar. Brescia sangat mungkin menjualnya dua atau tiga tahun mendatang.” kata Pulga seperti dikutip www.www.football5star.net dari milannews.
Dibanderol 50 juta euro
Pemilik Brescia, Massimo Cellino sangat sadar bahwa pemainnya itu tengah diincar oleh banyak klub besar. Sebagai seorang pengusaha, Cellino tak mempermasalahkan Tonali hengkang dari Brescia asalkan ada klub yang rela membayar sebesar 50 juta euro.
Angka yang dipatok oleh Cellino tentu saja cukup besar untuk ukuran pemain yang baru memiliki 2 caps untuk timnas Italia U-21 tersebut.
“Mereka yang menginginkan Tonali harus menunjukkan perasaan cinta kepada anak itu. Ketika saya menyatakan cinta, apapun akan saya lakukan. Tonali ialah aset untuk klub ini. Ia memang masa depan untuk timnas Italia, namun saat ini ia adalah pemain Brescia,” kata Cellino.
Dipanggil timnas Italia
Pada November 2018, Tonali membuat geger karena dirinya dipanggil oleh Roberto Mancini jelang laga persahabatan melawan Portugal dan Amerika Serikat. Meski tak diturunkan oleh Mancini di dua laga tersebut, pemanggilan Tonali membuat publik percaya bahwa pemain satu ini tinggal menunggu waktu membela Azzuri.
Mancini dalam keterangannya saat pemanggilan Tonali mengatakan bahwa dirinya cukup penasaran dengan aksi pemain itu di lapangan tengah. Ia berharap karier dan konsistensi Tonali tetap terjaga di tahun-tahun mendatang.
“Saya juga cukup penasaran melihatnya di lapangan. Saya pikir kesempatan untuk dirinya bermain tinggal menunggu waktu,” kata eks pelatih Manchester City tersebut.
Kemampuan di lini tengah
Ketika masih bermain di tim muda Brescia, pemain yang dianggap lebih mirip dengan vokalis band My Chemical Romance, Gerrad Way tersebut ditempatkan menjadi seorang seccond striker. Namun ia kemudian dipindah posisi menjadi seorang deep lying playmaker, kondisi yang juga pernah dialami Pirlo di awal kariernya.
Menjadi seorang regista, Tonali sama dengan Pirlo mampu memainkan peran barunya dengan sangat fantastis. Memiliki kemampuan yang sangat tenang sat mengontrol bola dari lapangan tengah, Tonali juga memiliki passing akurat.
Selama 2483 menit membela Brescia di musim ini, Tonali rata-rata per 90 menit memberikan assist sebanyak 0.18 atau 5 assist yang ia berikan dari 28 caps di Seri B.
Brescia yang saat ini dilatih oleh Eugenio Corini menerapkan formasi 4-3-1-2 dengan Tonali memainkan peran vital di lapangan tengah. Ia berdiri di depan dua bek tengah untuk menghalau serangan lawan sekaligus orang pertama yang membangun skema serangan balik.
Dari kedalaman lini tengah, Tonali mampu memberikan passing sangat akurat dalam menciptakan skema serangan Brescia. Selain ciamik dalam umpan pendek, Tonali juga piawai memberikan umpan crossing langsung ke jantung pertahanan lawan.
Sejumlah gol Brescia di musim ini tercipta dari alur serangan dari lini tengah dengan Tonali sebagai dirijennya.
