5 Fakta Menarik Final UEFA Conference League 2024-25

BACA JUGA

Football5Star.net, Indonesia – UEFA Conference League 2024-25 akan ditutup dengan pertandingan final yang mempertemukan Real Betis vs Chelsea. Laga ini dilaksanakan di Stadion Miejski, Wroclaw, pada Kamis (29/4) dinihari WIB.

Laga ini bukan cuma perkara memperebutkan gelar kompetisi Eropa. Laga ini juga menjadi panggung cerita-cerita unik. Chelsea yang ingin menegaskan ulang statusnya sebagai klub besar Eropa, dan Real Betis yang tengah menulis bab baru dalam sejarah mereka.

Berikut 5 fakta menarik yang membedah dinamika di balik partai final Conference League 2024-25:

1. CHELSEA BERPELUANG RAIH GELAR EROPA KE-4
5 Fakta Menarik Final Conference League - Chelsea favorit juara - Istimewa
Istimewa

Chelsea memiliki sejarah panjang di kompetisi Eropa. Mereka pernah menjuarai Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Winners. Hanya Conference League yang belum mereka raih. Jika mereka memenangkan final ini, The Blues akan menjadi klub pertama dalam sejarah yang merengkuh keempat kompetisi utama UEFA.

Lebih dari sekadar statistik, kemenangan ini bisa menjadi penebusan. Musim yang naik turun di Premier League, meski ditutup manis di posisi empat besar, membuat gelar ini penting secara simbolik bagi proyek jangka panjang Enzo Maresca. Menang di Conference League mungkin “hanya” gelar ketiga, tapi bagi klub sebesar Chelsea, ini adalah cara untuk menegaskan bahwa mereka belum kehilangan arah di Eropa.

2. FINAL EROPA PERTAMA REAL BETIS
5 Fakta Menarik Final Conference League - Chelsea favorit juara - Istimewa
Istimewa

Real Betis adalah klub yang hidup dalam bayang-bayang Sevilla di Andalusia dan LaLiga secara umum. Namun di bawah tangan dingin Manuel Pellegrini, mereka menjadi salah satu tim paling konsisten di Spanyol dalam lima musim terakhir.

Musim ini, Betis tampil disiplin dan penuh identitas: bukan tim yang bermain spektakuler, tetapi sangat terorganisir dan tahu kapan harus menggigit. Final ini adalah penampilan perdana mereka di partai puncak Eropa — sebuah pencapaian monumental yang bisa menjadi titik balik status mereka di benua biru. Jika menang, Betis akan mencetak sejarah dan bisa jadi “tim netral favorit” di mata pecinta sepak bola Eropa.

3. DUEL GURU VS MURID
5 Fakta Menarik Final Conference League - Chelsea favorit juara - Istimewa
Istimewa

Pertandingan ini punya narasi tak tertulis: Manuel Pellegrini vs Enzo Maresca. Bagi yang lupa, Maresca pernah bermain untuk Pellegrini saat masih membela Málaga. Kini, keduanya bertemu lagi sebagai pelatih, membawa dua filosofi berbeda. Maresca pun pernah menjadi tangan kanan Pellegrini di West Ham United pada musim 2018-19 lalu.

Pellegrini adalah pelatih berpengalaman yang mengandalkan struktur, kontrol, dan efisiensi. Sementara Maresca datang dari sekolah permainan posisi (positional play) modern, diwarnai dengan eksperimen seperti inverted fullbacks dan penguasaan zona. Ini bukan hanya adu strategi, tapi juga pertarungan generasi, dengan Maresca membawa warna baru ke dalam final Eropa — dan Pellegrini, sang arsitek senior, berusaha mempertahankan keunggulan lewat kedalaman pengalaman.

4. CHELSEA FAVORIT JUARA CONFERENCE LEAGUE
5 Fakta Menarik Final Conference League - Chelsea favorit juara - Istimewa
Istimewa

Menurut simulasi dari superkomputer Opta, Chelsea diunggulkan untuk menang dengan peluang 51,1%. Sementara, Los Verdiblancos yang diberi peluang 25,4%. Sisanya, 23,5% simulasi berakhir imbang dan berlanjut ke babak tambahan atau penalti.

Apa artinya? Ini bukan final yang sepenuhnya berat sebelah. Betis, meski tidak punya kedalaman skuad seperti Chelsea, bisa mengejutkan jika mereka mampu menahan dominasi bola dan mengandalkan efektivitas. Dalam final seperti ini, detail kecil bisa menentukan segalanya: satu kesalahan antisipasi, satu bola mati yang dieksekusi dengan tepat, atau satu momen brilian dari seorang pemain.

5. MENANTI DUEL ISCO VS ENZO FERNANDEZ
5 Fakta Menarik Final Conference League - Chelsea favorit juara - Istimewa
Istimewa

Jika laga ini butuh sosok pembeda, dua nama patut disebut: Isco dan Enzo Fernandez. Isco menjadi otak dari lini serang Betis musim ini. Ia bermain dengan kebebasan dan visi yang membuat Betis jauh lebih cair dan sulit dibaca lawan. Bagi pemain yang sempat dianggap “habis”, ini adalah kebangkitan sempurna.

Di sisi lain, Fernandez merupakan sosok sentral di balik keberhasilan Chelsea tampil gemilang di fase gugur Conference League dengan sumbangsih satu gol serta lima assist dalam lima penampilan di Eropa. Duel antara Isco vs Fernandez bukan cuma hanya masalah dominasi lini tengah, tapi juga menjadi penentu pemenang.

More From Author

Berita Terbaru