Football5Star.net, Indonesia – Jelang pertarungan di kualifikasi Piala Asia 2027, timnas Malaysia mendapat suntikan tenaga baru. Dia adalah Facundo Garces, bek naturalisasi dari Argentina. Pemain berumur 25 tahun itu telah bergabung dengan skuad Harimau Malaya pada Senin (2/6/2025) dan mendapat sambungan hangat dari pelatih, para pemain, dan suporter Malaysia.
Siapakah Garces? Tak banyak hal yang bisa diungkap mengenai pemain yang bergabung dengan Deportivo Alaves pada Januari lalu setelah kontraknya habis di CA Colon. Berikut ini adalah 5 dari sedikit fakta mengenai pemain naturalisasi terbaru di timnas Malaysia tersebut yang dapat dikumpulkan Football5Star.net.
1. Bela Malaysia Berkat Nenek
Facundo Garces dapat membela timnas Malaysia setelah melalui proses naturalisasi. Menurut beberapa media Argentina, Garces dimungkinkan membela Harimau Malaya berkat garis keturunan. Tepatnya berkat sang nenek. Berdasarkan statuta FIFA, seseorang dapat membela negara lain jika punya nenek atau kakek dari sana.
Pihak Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mampu membuktikan keabsahan hal tersebut melalui dokumen-dokumen resmi. Hal itu membuat Garces bisa diberi paspor Malaysia. Selanjutnya, setelah berkasnya diperiksa, FIFA pun mengabulkan perpindahannya dari Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) ke FAM.

2. Tak Pernah Bela Argentina
Tidak sulitb bagi Facundo Garces untuk menerima tawaran FAM untuk membela timnas Malaysia. Pasalnya, dia sama sekali tak berada dalam radar timnas Argentina. Faktanya, sejak junior pun dia tak pernah membela La Albiceleste. Fakta ini juga mempermudah proses perpindahannya dari AFA ke FAM.
Menilik umurnya, Garces berada satu angkatan dengan Leonardo Balerdi, Facundo Medina, dan Julian Alvarez. Ketiga pemain itu kini jadi langganan di timnas Argentina. Di klubnya, Olympique Marseille, Balerdi bahkan didapuk sebagai kapten. Dia lebih dipercaya ketimbang beberapa pemain senior macam Adrien Rabiot, Geoffrey Kondogbia, dan Pierre-Emile Hoejbjerg.
3. Facundo Garces Setahun Tak Bermain

Facundo Garces pernah menjalani masa sulit pada tahun lalu. Statusnya dibekukan oleh manajemen CA Colon. Alhasil, namanya tak didaftarkan di skuad untuk mengarungi kompetisi di Liga Argentina. Hal itu disebabkan oleh konflik dengan manajemen mengenai masa depannya. Putusan itu mengejutkan karena dia adalah kapten tim.
Memasuki tahun terakhir kontraknya di Colon, Garces mengindikasikan keinginan hengkang. Petinggi klub rupanya tak merestui hal itu. Ketegangan pun terjadi. Menurut Presiden Victor Godano, sang pemain tak didaftarkan karena tim kepelatihan yang dikepalai Ivan Delfino menilai tak pantas seorang pemain yang absen latihan selama 6 bulan menggantikan posisi pemain lain.
4. Nilai Pasarnya 1,2 Juta Euro
Berdasarkan Transfermarkt, nilai pasar Facundo Garces saat ini adalah 1,2 juta euro (sekitar Rp22,36 miliar). Nilainya mengalami penurunan gara-gara setahun tak bermain setelah kontraknya dibekukan CA Colon. Sebelumnya, nilai pasar Garces dari Mei 2022 hingga Juli 2023 mencapai 4,5 juta euro (sekitar Rp83,83 miliar).
Nilai pasar Garces kemudian menurun jadi 3 juta euro pada Desember 2023. Kemudian turun lagi ke angka 1,8 juta euro pada Juni 2024 hingga akhirnya menjadi hanya 1,2 juta euro berdasarkan valuasi terakhir pada pengujung November 2024. Meskipun demikian, di timnas Malaysia, dia kini jadi pemain dengan nilai pasar tertinggi, melewati Dion Cools yang bervaluasi 1 juta euro.
5. Juara Copa de la Liga Profesional

Sepanjang kariernya sebagai pesepak bola profesional, Facundo Garces telah mengoleksi 1 gelar, yakni juara Copa de la Liga Profesional pada musim 2020-21. Garces meraih gelar tersebut bersama CA Colon. Dia pun jadi bagian penting dengan hanya 1 kali absen dari 16 laga yang dilakoni klubnya sejak fase grup hingga final. Selebihnya, dia selalu starter dan tampil penuh dalam 12 laga.
Colon tampil perkasa sejak fase grup. Mereka memuncaki klasemen Zona A dengan 25 poin dari 7 kali menang, 4 kali seri, dan 2 kali kalah. Adangan terbesar datang pada perempat final saat melawan CA Talleres yang kala itu diperkuat Mateo Retegui, striker andalan timnas Italia saat ini. Mereka lolos ke semifinal berkat kemenangan lewat adu penalti 5-3 setelah imbang 1-1. Adapun di final, mereka menang 3-0 atas Racing Club.
